Menurut kantor berita Abna, mengutip Russia Today, publikasi foto baru dari memar di tangan kanan Presiden AS Donald Trump yang ditutupi dengan krim berwarna memicu kontroversi.
Surat kabar Daily Post melaporkan bahwa krim yang dioleskan pada memar di tangan Trump terlihat jelas dalam foto ini. Ia telah menggunakan krim-krim ini untuk menutupi memar di tangannya sejak ia kembali berkuasa di Amerika.
Seorang juru bicara Gedung Putih juga mengklaim bahwa Trump bertemu dengan sejumlah besar orang Amerika setiap hari dan berjabat tangan dengan mereka lebih dari presiden mana pun dalam sejarah!
Jurnalis Amerika Neville Williams juga menyarankan agar Trump bereaksi terhadap orang Amerika dengan cara lain daripada berjabat tangan.
Your Comment